Search

Hari Bersejarah bagi Rakyat Afghanistan – Bebas Akses - kompas.id

REUTERS/PARWIZ

Warga Afghanistan merayakan rencana penandatanganan kesepakatan damai antara Amerika Serikat dan kelompok Taliban di Jalalabad, Afghanistan, Jumat (28/2/2020).

DOHA, SABTU — Hari Sabtu (29/2/2020) ini, di pengujung Februari, akan menjadi hari yang membahagiakan bagi rakyat Afghanistan. Perdamaian yang mereka nanti-nantikan selama hampir dua dekade akhirnya tersaji di depan mata. Hari Sabtu ini, kelompok Taliban dijadwalkan menandatangani kesepakatan damai dengan Pemerintah Amerika Serikat di Doha, Qatar.

Dengan kesepakatan damai itu, Washington akan menarik ribuan anggota pasukannya dari Afghanistan. Sebagai salah satu imbalannya, Taliban tidak akan membiarkan Afghanistan dijadikan basis untuk serangan teroris ke AS.

Kegembiraan sudah terlihat di berbagai pelosok Afghanistan. Beberapa kelompok pemuda menari di jalanan Jalalabad, Afghanistan, sambil membentangkan bendera negara tersebut. Anak-anak dengan wajah gembira bermain di lapangan, di sebelah tulisan ”PEACE yang berarti damai atau perdamaian.

Kedutaan Besar Amerika di Kabul, Afghanistan, pun sudah mengeluarkan serangkaian cuitan mengenai perayaan besar yang akan dinikmati oleh rakyat negara tersebut. Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Afghanistan. Hari ini semuanya tentang proses menuju sebuah perdamaian dan bekerja bersama menuju masa depan yang lebih cerah. Kami bersama #Afghanistan,” demikian isi cuitan akun Kedubes AS di Kabul.

Baca juga: 29 Februari 2020

REUTERS/PARWIZ

Anak-anak Afghanistan merayakan rencana penandatanganan kesepakatan damai antara Amerika Serikat dan kelompok Taliban di Jalalabad, Afghanistan, Jumat (28/2/2020).

Menurut rencana, kesepakatan damai antara kelompok Taliban dan Pemerintah Amerika Serikat untuk mengakhiri perang antara keduanya yang sudah berlangsung sejak 2001 akan ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu sore waktu setempat atau Sabtu malam WIB. Tuan rumah Qatar sudah menyiapkan lokasi dan ruangan yang akan menjadi lokasi penandatanganan kesepakatan damai tersebut.

Sebanyak 31 orang anggota delegasi Kelompok Taliban juga dikabarkan sudah berada di Doha, Qatar, untuk menyaksikan penandatanganan kesepakatan damai yang sudah dibicarakan sejak dua tahun terakhir. Pimpinan Taliban juga memerintahkan anggotanya di lapangan untuk tidak melakukan serangan dalam bentuk apa pun menjelang penandatanganan kesepakatan damai tersebut.

Pimpinan Taliban juga memerintahkan anggotanya di lapangan untuk tidak melakukan serangan dalam bentuk apapun menjelang penandatanganan kesepakatan damai tersebut.

Hari ini, semua anggota Taliban dilarang melakukan serangan dalam bentuk apa pun. Ini untuk kebahagiaan seluruh rakyat Afghanistan,” kata Zabiullah Mujahid, juru bicara kelompok Taliban, seperti dikutip dari kantor berita Reuters. Dia menambahkan, Taliban berharap agar Pemerintah Amerika Serikat tetap pada komitmen yang dijanjikannya selama proses perundingan damai.

Baca juga: Qatar Cemerlang di Mata Dunia

REUTERS/IBRAHEEM AL OMARI

Seorang wartawan berdiri di ruangan tempat penandatanganan kesepakatan damai antara Amerika Serikat dan kelompok Taliban di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020).

Penarikan pasukan AS

Presiden AS Donald Trump tidak akan menghadiri secara langsung penandatanganan kesepakatan damai antara Pemerintah AS dan kelompok Taliban. Ia memilih tinggal di Gedung Putih dan menugaskan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk menandatangani kesepakatan damai dengan kelompok Taliban.

Pompeo akan ditemani Menteri Pertahanan Mark Esper, yang juga berencana menandatangani deklarasi bersama dengan kelompok Taliban sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian tersebut.

Penandatanganan kesepakatan damai itu terjadi setelah delegasi kedua pihak, yang berunding di bawah naungan Emir Qatar, menyepakati adanya gencatan senjata dan pengurangan tindakan kekerasan selama satu pekan terakhir. Pompeo mengapresiasi kemauan Taliban untuk mengurangi serangan selama sepekan terakhir dan menyebutnya sebagai sebuah hal yang menjanjikan.

Sudah Berlangganan? Silakan Masuk

GOOD DAY, IT’S PAY DAY!

Momen gajian kali ini semakin spesial dengan Promo Good Day, It’s Pay Day! Ada diskon hingga 30% untuk beragam produk pilihan Kompas.

Baca juga: Para Pihak Pastikan Nota Kesepakatan

Substansi isi nota kesepatakan damai itu sendiri sampai saat ini belum jelas tergambar dari kedua pihak. Namun, tampaknya, keinginan kelompok Taliban agar kehadiran militer Amerika Serikat di Afghanistan dikurangi akan terwujud. Menurut rencana, jumlah pasukan AS di Afghanistan akan dikurangi, dari semula 13.000 personel menjadi 8.600 personel.

PHOTO BY WAKIL KOHSAR / AFP

Prajurit Marinir Amerika Serikat dan prajurit Afghanistan berdiri berdampingan saat latihan militer bersama di Kamp Militer Shorab yang ada di Provinsi Helmand, Agustus 2017. Taliban menginginkan agar seluruh anggota militer AS yang berjumlah 13.000 personel ditarik dari Afghanistan 14 bulan setelah penandatanganan kesepakatan damai yang direncanakan pada Sabtu (29/2/2020) di Doha, Qatar.

Sementara Pemerintah AS menginginkan agar kelompok Taliban tidak akan melindungi kelompok-kelompok yang menyerang AS dan negara-negara sekutunya, serta tidak menjadikan Afghanistan sebagai basis perlindungan kelompok-kelompok tersebut.

Penandatanganan kesepakatan ini akan diikuti dengan perundingan intra-Afghanistan, antara Pemerintah Afghanistan, kelompok Taliban, dan kelompok-kelompok pemangku kepentingan lainnya di negara tersebut. Tujuan perundingan intra-Afghanistan itu adalah membicarakan kerangka kerja untuk sebuah negara Afghanistan yang baru, yang harus dilaksanakan 10-15 hari pasca-penandatanganan kesepakatan damai.

Termasuk di dalam perundingan tersebut, yakni komitmen seluruh pihak untuk memastikan penghentian kekerasan bersenjata seutuhnya serta jaminan atas hak perempuan, anak-anak serta kelompok marjinal lain.

Trump mengatakan, kelompok Taliban memiliki komitmen yang kuat terhadap seluruh substansi yang diajukan Pemerintah AS dan nota kesepakatan damai, perjalanan menuju perdamaian yang abadi akan sangat terbuka.

Komitmen-komitmen ini menyimbolkan langkah penting untuk perdamaian yang abadi di Afghanistan, terbebas dari Al Qaeda, kelompok NIIS (Negara Islam di Irak dan Suriah), dan kelompok teror lain yang akan mengancam kita semua,” kata Trump.

Pembebasan tawanan

Pimpinan kelompok Taliban, kepada kantor berita AP, mengatakan, kalau nota kesepatakan damai berjalan sesuai rencana, Pemerintah AS harus menarik seluruh prajuritnya dalam 14 bulan setelah perjanjian damai disepakati. Begitu juga dengan pembebasan 5.000 anggota Taliban yang sekarang mendekam di penjara Afghanistan. Namun, belum jelas apakah kedua hal itu disepakati Pemerintah AS dan Pemerintah Afghanistan yang baru.

REUTERS/BOB STRONG/FILE PHOTO

Beberapa pria yang diduga aktivis Taliban ditahan untuk diperiksa di sebuah sekolah di Desa Kuhak, Distrik Arghandab District, utara Kandahar, Afghanistan, 9 Juli 2010.

Masih adanya perbedaan sikap d iantara kedua pihak membuat anggota Partai Republik, partai pendukung Trump, pesimistis bahwa Taliban akan taat pada kesepakatan damai yang sudah ditandatangani.

Perang di Afghanistan sudah seharusnya berakhir, dan kelompok Taliban memiliki peran utama untuk membuatnya terwujud. Bagaimanapun juga, Taliban tidak pernah menunjukkan keinginan yang sungguh-sungguh untuk mengakhiri perang tersebut,” kata Will Hurd, Senator asal Texas.

Negara-negara tetangga yang bersinggungan dengan proses damai ini menyambut positif penandatanganan kesepakatan damai itu. Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan, hari ini adalah hari yang bersejarah bagi rakyat Afghanistan.

Kita semua berharap penandatanganan kesepakatan damai itu akan membuat perdamaian dan stabilitas politik keamanan benar-benar terwujud di Afghanistan,” kata Mahmood Qureshi.

(AFP/AP/REUTERS)

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
February 29, 2020 at 06:10PM
https://ift.tt/2Pzy3zw

Hari Bersejarah bagi Rakyat Afghanistan – Bebas Akses - kompas.id
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hari Bersejarah bagi Rakyat Afghanistan – Bebas Akses - kompas.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.