Search

Reli 3 Hari Beruntun, Rupiah Masih Terkeok di Asia Pekan Ini - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak mencatatkan level penutupan terlemah sepanjang sejarah pada Senin (23/3/2020), nilai tukar rupiah terus menguat. Namun jika performanya dalam waktu sepekan terakhir (week on week) rupiah masih terdepresiasi terhadap dolar AS.

Pada Jumat (27/3/2020), nilai tukar rupiah dibanderol Rp 16.100/US$ atau menguat 2,72% dari level sebelumnya pada Senin (23/3/2020) kala rupiah dihargai Rp 16.550/US$. Namun jika level penutupan kemarin dibandingkan dengan level penutupan Jumat pekan lalu, rupiah masih terdepresiasi sebesar 1,26% (wow) terhadap dolar.

Jika menengok performa mata uang kawasan Asia lainnya, rupiah masih menjadi yang terburuk. Hal ini diakibatkan oleh anjloknya rupiah yang sangat signifikan pada pekan-pekan sebelumnya.

Sebenarnya jika mengacu pada pekan ini saja, rupiah dan mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar. Saat ini dolar sedang melemah. Hal ini tercermin dari indeks dolar yang terus terkoreksi sejak Senin pekan ini.

Pelemahan dolar ini diakibatkan oleh stimulus moneter yang diberikan bank sentral Paman Sam yakni The Fed. The Fed mengumumkan akan melakukan program pembelian aset atau quantitative easing (QE) dengan nilai tak terbatas guna membantu perekonomian AS menghadapi tekanan dari pandemi virus corona (COVID-19).

Aset yang akan dibeli seperti obligasi pemerintah, efek beragun aset perumahan (Residential Mortgage-Backed Security/RMBS), hingga obligasi korporasi dengan rating 'investment grade' dan exchange traded fund (ETF)-nya.



The Fed mengatakan akan melakukan QE seberapapun yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar serta transmisi kebijakan moneter yang efektif di segala kondisi finansial dan ekonomi.



"Tidak seperti pasca krisis finansial global (2008), saat itu nilai QE The Fed terbatas setiap bulannya, kali ini jumlahnya tak terbatas" kata Ray Attril, kepala strategi valas di National Australia Bank, sebagaimana dilansir CNBC International.



Jumlah yang tak terbatas tersebut artinya The Fed akan membeli seberapa pun aset yang diperlukan guna menyediakan likuiditas di pasar. Sebelumnya di bulan ini, The Fed di bawah pimpinan Jerome Powell juga telah membabat habis suku bunganya hingga menjadi 0-0,25%.



Kebijakan The Fed saat ini sama dengan ketika menghadapi krisis finansial 2008, bahkan lebih agresif lagi mengingat QE yang dilakukan nilainya tidak terbatas. Akibatnya, ekonomi AS akan banjir likuiditas, dan dolar AS jadi melemah.

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
March 28, 2020 at 12:15PM
https://ift.tt/39kwlsV

Reli 3 Hari Beruntun, Rupiah Masih Terkeok di Asia Pekan Ini - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Reli 3 Hari Beruntun, Rupiah Masih Terkeok di Asia Pekan Ini - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.