JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, – Pemerintah memastikan akan menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China kembali ke tanah air. Mereka akan dijemput pada hari ini, Sabtu (1/2).
Penegasan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dia menyatakan keberangkatan pesawat bersama tim yang akan menjemput WNI dari wilayah terdampak virus corona di Wuhan kurang dari 24 jam.
“Pagi ini saya telah bertemu dengan Duta Besar RRT di Jakarta. Beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah diberikan oleh pemerintah RRT, keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam,” kata Retno di kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (31/1) sore.
Dijelaskan Retno, pesawat yang akan menjemput WNI di Wuhan adalah pesawat berbadan besar. Pesawat akan diterbangkan tanpa melalui transit.
“Pesawat yang akan digunakan adalah pesawat berbadan lebar agar semua WNI yang bersedia dievakuasi dapat diterbangkan langsung tanpa melalui transit,” katanya.
Lebih lanjut Menlu menjelaskan persiapan pemberangkatan di beberapa titik di Provinsi Hubei terutama di Kota Wuhan terus berjalan. Demikian halnya persiapan penerimaan WNI di Tanah Air yang terus dilakukan sesuai prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku.
“Siang ini saya telah melakukan pembicaraan dengan tim kita dari KBRI Beijing yang saat ini telah memasuki Provinsi Hubei. Persiapan di beberapa titik di Provinsi Hubei, terutama di Wuhan saat ini terus berjalan sementara itu persiapan penerimaan di Indonesia,” katanya lagi.
Retno juga mengatakan telah melaporkan proses persiapan evakuasi ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak lupa dia juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerja sama yang sangat baik yang telah diberikan oleh berbagai kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Kesehatan Perhubungan Mabes TNI dan Kemenkum HAM, BNPT, dan kepolisian,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Desra Percaya menyatakan setibanya di Tanah Air, WNI yang dievakuasi dari Wuhan akan dikarantina selama 28 hari untuk memastikan kesehatan mereka dan mencegah penularan virus corona tipe baru.
“Ini kan tidak semata-mata bahwa warga pulang, membaur, tetapi juga ada proses karantina,” ujarnya.
Menurut data Kemlu per Jumat pagi, WNI yang berada di Provinsi Hubei berjumlah 245 orang, dan 100 orang diantaranya berada di kota Wuhan.
Terpisah, Ketua Fraksi PPP DPR Arsul Sani meminta pemerintah membentuk satgas khusus dalam penanganan virus Corona. Satgas itu bertujuan agar ada alur komando yang jelas.
“Nah, ini yang pemerintah kalau kita usulkan harus membentuk satgas khusus juga, nanti chief and command-nya, komandonya ada pada siapa, Kementerian Kesehatan tapi didukung oleh semua elemen pemerintahan, termasuk TNI/Polri atau pada siapa,” katanya di gedung DPR.
Arsul tak ingin ketiadaan jalur komando yang jelas justru menghambat evakuasi WNI di China. Ia meminta Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi dan secepatnya mengevakuasi WNI.
“Nah, ini jangan sampai kemudian ketika negara lain melakukan langkah evakuasi maka jalur komando kita belum fix, belum jelas. Tentu saja yang kita harapkan Kemenlu terus berkoordinasi, KBRI kita dengan pemerintah China, kemungkinan evakuasi segera mungkin itu bisa dilaksanakan setiap saat,” ujar Arsul.
WHO kini telah menetapkan status gawat darurat global virus Corona. Arsul mendesak pemerintah segera memutuskan terkait penghentian kedatangan dari China.
“Tentu posisi DPR adalah meminta, mendesak kepada pemerintah, bagaimana pun ini bidang tugas eksekutif. Jadi pemerintah yang harus memutuskan. Tapi yang paling penting tadi jangan sampai kita ketinggalan kereta di dalam merespons ini jika dibandingkan negara lain,” ujarnya.
“Nah, apakah bentuknya dengan adanya penetapan dari WHO kemudian evakuasi segera dilakukan, menghentikan penerbangan, termasuk kedatangan, saya kira harus kita cermati dalam konteks bagaimana negara lain juga menyikapi itu,” imbuhnya.
Menurut Arsul, Indonesia perlu melihat langkah negara lain yang lebih dekat dengan China, seperti Hong Kong, Thailand, hingga Singapura dalam menyikapi penyebaran virus Corona. Arsul mengatakan tak ada salahnya pemerintah mengambil langkah drastis soal kunjungan wisata dari China.
“Tidak ada salahnya kita mengambil yang drastis. Harus cek juga seberapa banyak, misalnya wisatawan dari China yang masuk ke sini dibandingkan negara lain, khususnya dari daerah-daerah jadi pusat penyebaran virus Corona,” tandasnya. (gw/fin)
"hari" - Google Berita
February 01, 2020 at 11:54AM
https://ift.tt/2RQEwYN
Hari Ini, WNI di Wuhan Dievakuasi - Jambi Independent Online
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hari Ini, WNI di Wuhan Dievakuasi - Jambi Independent Online"
Post a Comment