Search

Efek Corona, Hari Raya Nyepi yang Tak Seperti Biasa - detikNews

Jakarta -

Tanggal 25 Maret merupakan hari-hari yang selalu dinanti oleh seluruh umat Hindu, karena tanggal tersebut merupakan Hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi sendiri adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun baru Saka yang jatuh pada tanggal kesatu bulan ke-10 dalam kalender Hindu.

Nyepi merupakan hal spiritual yang dilakukan umat Hindu agar kehidupan selalu seimbang nan harmonis, sehingga pada kehidupan ini terwujud sebuah ketenangan dan kedamaian. Namun, karena efek dari pandemi Corona yang makin melonjak tiap harinya, rangkaian upacara Nyepi seperti pawai ogoh-ogoh di Bali tahun ini resmi dibatalkan.

Kebijakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster ini tertuang pada Instruksi Gubernur Bali Nomor 267/01-B/HK/2020 tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 di Bali, tertanggal 20 Maret 2020. Dalam surat itu, instruksinya untuk bupati/wali kota se-Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia se-Bali, Majelis Adat Desa se-Bali, dan Bandesa Adat/Kalihan desa se-Bali.

"Upacara Malasti/Makiyis/Malis, Tawur Kasanga, dan Pangrupukan dilaksanakan dengan melibatkan para petugas pelaksana upacara dalam jumlah yang sangat terbatas, paling banyak 25 orang, hanya untuk pelaksana utama, yaitu pemangku, sarati, dan pembawa sarana utama," kata Koster. Instruksi ini dikeluarkan Gubernur atas pertimbangan penyebaran COVID-19, sehingga pencegahan dilakukan untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat.

Meski Nyepi dikenal dengan perayaan berdiam diri, ada beragam rangkaian acara yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Berikut rangkaiannya:

1. Melasti

Melasti berasal dari kata Mala yang artinya kotoran dan Asti yakni membuang atau memusnahkan. Salah satu rangkaian dari Hari Raya Nyepi ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kotoran baik badan maupun pikiran (buana alit) dan segala bentuk perbuatan yang pernah dilakukan pada masa lalu.

Selama melakukan ritual, umat Hindu akan melakukan sembahyang di laut. Umat Hindu mengawalinya dengan memohon doa kepada Sang Hyang Widho untuk diberikan kekuatan saat melakukan Nyepi.Upacara Melasti ini dilakukan dengan membawa arca, pretima, barong yang merupakan simbolis untuk memuja Tuhan Ida Sang Hyang Widi Wasa diarak oleh umat Hindu menuju laut atau sumber air untuk memohon pembersihan.

2. Tawur Agung

Ritual suci sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Tawur berartikan membayar atau mengembalikan sari-sari yang telah digunakan oleh manusia. Ritual ini bertujuan menyucikan alam semesta beserta isinya dan meningkatkan hubungan dan keharmonisan sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.

3. Hari Raya Nyepi

Dilaksanakan selama 24 jam, dari matahari terbit pukul 06.00 pagi hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya. Selama hari raya inilah umat Hindu tidak boleh melakukan berbagai aktivitas fisik selain yang berguna untuk penyucian jiwa.

Saat melakukan Nyepi, umat Hindu akan melakukan empat pantangan atau biasa disebut dengan Catur Brata Penyepian. Pertama, Amati Geni, yang berarti tidak boleh menyalakan api, baik api fisik, maupun api dalam diri kita, kedua, mati Karya, yang berarti kita tidak boleh bekerja atau melakukan aktivitas, kecuali bertujuan untuk penyucian diri seperti berdoa, ketiga, Amati Lelungan yang diambil dari kata 'lelunga' atau bepergian, umat Hindu tidak boleh berpergian selama Nyepi, terakhir, Amati Lelanguan, yaitu tidak boleh bersenang-senang.

Tujuan Catur Brata Penyepian adalah agar umat Hindu bisa berkonsentrasi dan fokus kembali kepada jati diri mereka.

4. Ngembak Geni

Ritual Ngembak Geni memiliki makna bahwa ritual nyepi yang dilakukan selama 24 jam dapat diakhiri, sehingga umat Hindu dapat beraktivitas seperti biasa. Ngembak Geni sendiri dilakukan dengan mengunjungi kerabat dan saudara untuk bertegur sapa sambil mengucapkan selamat hari raya dan bermaaf-maafan.

(lus/lus)

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
March 24, 2020 at 06:11PM
https://ift.tt/2Jhdgx7

Efek Corona, Hari Raya Nyepi yang Tak Seperti Biasa - detikNews
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Efek Corona, Hari Raya Nyepi yang Tak Seperti Biasa - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.