"Terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek, maka sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, Sabtu (11/4).
Gempa tektonik itu terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT, tepatnya di laut pada jarak 70 kilometer arah selatan barat daya Gunung Anak Krakatau di kedalaman 13 kilometer.
Meski demikian, menurutnya, kekuatan gempa tersebut tidak signifikan dan tak dirasakan oleh masyarakat.
"Beberapa sensor seismik BMKG, baik eksisting dan sensor baru, yang dipasang tahun 2019 mencatat adanya event gempa di Selat Sunda dengan sangat baik," kata dia.
"Erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu," kata dia.
Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan suara dentuman dan gemuruh terdengar di wilayah Jabodetabek dini hari tadi. Banyak warganet di media sosial yang melaporkan kaca rumahnya bergetar dan bergeser karena dentuman tersebut.
(rzr/has)
"hari" - Google Berita
April 11, 2020 at 10:38AM
https://ift.tt/3ccLfDF
BMKG: Dentuman Dini Hari di Jabodetabek Bukan akibat Gempa - CNN Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG: Dentuman Dini Hari di Jabodetabek Bukan akibat Gempa - CNN Indonesia"
Post a Comment