Search

Fundemental & Teknikal Beri Tanda IHSG Hari Ini Rawan Koreksi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis ini (16/4/2020) berpotensi masih terkoreksi mengikuti kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS) yang terperosok ke zona merah karena data penjualan ritel yang suram.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (15/4/2020) bursa saham Tanah Air IHSG membukukan penurunan 1,7% ke level 4.625,91 dengan rentang harga tertinggi 4.747,73 dan terendah 4.605,05. IHGS terkoreksi karena sentimen negatif dari ramalan IMF terkait kontraksi ekonomi dunia yang berujung resesi.

Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Rabu kemarin sebesar Rp 7,03 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 379,01 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang mendorong penurunan di antaranya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (-6,86%), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,67%), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-6,67%), Sedangkan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) (-6,61%) dan PT Medco Energi International Tbk (MEDC) (-6,56%).

Sementara bursa saham Wall Street yang merupakan barometer dari bursa saham global pada penutupan perdagangan pagi dini hari tadi terperosok ke zona merah karena penjualan ritel Amerika Serikat bulan Maret turun lebih dari yang diperkirakan, menggarisbawahi ekonomi yang suram akibat pandemi virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 445,41 poin atau 1,9% menjadi 23.504,35. Indeks S&P 500 turun 62,7 poin atau 2,2% ke 2.783,36 sedangkan indeks Nasdaq ambles 122,56 poin atau 1,4% ke level 8.8.393,18.

Departemen Perdagangan AS menyebutkan penjualan ritel Maret anjlok 8,7%, menjadi koreksi bulanan terbesar sejak data tersebut disusun pada tahun 1992. Lonjakan permintaan hanya terjadi di barang grosir, farmasi, dan bahan pokok. Di luar itu, semua anjlok akibat lockdown.

Pada catatan pukul 07:15 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) koreksi 0,5% menjadi 23.277, sedangkan indeks S&P 500 turun 0,45% pada 2.762 dan indeks Nasdaq 100 merosot 0,5% menjadi 8.551.

Pada perdagangan pagi ini Kamis (16/4/2020) pelemahan di bursa saham Wall Street kontrak berjangka (futures) kemungkinan menjadi  sentimen negatif IHSG untuk masuk zona merah.

 

Foto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Moving Average periode 5 (MA-5) yang artinya pergerakan berdasarkan 5 bar atau batang sebelumnya secara nilai rata-rata harga penutupan per bar cenderung stabil (sideway) karena batang atau candle yang tepat berada di garis MA-5.

Saat ini mencoba menembus level 23,6% Fibonacci Retracement di area 4.484,71, sedangkan untuk merubah tren menjadi bullish perlu melewati level 38,2% Fibonacci di 4.839,19.

Fibonacci Retracement adalah indikator yang digunakan sebagai alat ukur untuk mendapatkan area-area yang bisa dijadikan sebagai acuan kapan entry atau masuk dan kapan keluar (exit).

Sementara indikator Stochastic melalui metode penentuan area titik jenuh jual (oversold) di 80% dan area titik jenuh beli (overbought) di 20% dengan garis MA yang sudah saling berpotongan di atas area jenuh beli menandakan kecenderungan untuk turun (bearish).

Secara keseluruhan, dari fundamental merespon penurunan bursa saham AS Wall Street, dikombinasikan dengan teknikal yang berada di area jenuh beli (overbought). Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk koreksi.

Perlu melewati (break) salah satu level dari indikator Fibonacci Retracement, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/hps)

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
April 16, 2020 at 07:55AM
https://ift.tt/2Vd9ADr

Fundemental & Teknikal Beri Tanda IHSG Hari Ini Rawan Koreksi - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Fundemental & Teknikal Beri Tanda IHSG Hari Ini Rawan Koreksi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.