Search

Sudah Jatuh 3 Hari Beruntun, Akankah IHSG Bangkit Hari Ini? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditransaksikan melemah pada perdagangan pertama di pekan ini, Senin (3/2/2020).

Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 0,94%, imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah Indonesia tenor 10 tahun naik 4,7 basis poin (bps), sementara rupiah terdepresiasi 0,66% di pasar spot melawan dolar AS.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.


IHSG masih saja melemah pasca sudah anjlok nyaris 5% di sepanjang pekan kemarin. Koreksi IHSG pada perdagangan kemarin menandai koreksi selama tiga hari beruntun.

Sebagai catatan, pada pekan lalu IHSG sudah jatuh hingga melewati tiga level psikologis, yakni 6.200, 6.100, dan 6.000.

Untuk diketahui, level psikologis sendiri merupakan suatu level harga atau indeks yang merupakan angka bulat yang mudah diingat oleh pelaku pasar. Biasanya, level psikologis merupakan level yang sulit ditembus karena ada tahanan yang kuat di level-level tersebut, baik itu tahanan beli maupun tahanan jual. Level 6.200, 6.100, dan 6.000 merupakan contoh dari level psikologis.

Pada perdagangan kemarin, level psikologis lainnya yakni 5.900, resmi ditembus oleh IHSG.

Kinerja IHSG pada perdagangan kemarin senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona merah: indeks Nikkei jatuh 1,01%, indeks Shanghai 7,72%, indeks Straits Times terkoreksi 1,19%, dan indeks Kospi terpangkas 0,01%.

Untuk diketahui, perdagangan di bursa saham China kemarin merupakan perdagangan pertama pasca libur panjang memperingati Tahun Baru China.

Meluasnya infeksi virus Corona menjadi faktor yang menekan kinerja bursa saham Benua Kuning. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.

Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain, di mana setidaknya sebanyak 22 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.

China, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.

Melansir Bloomberg, hingga hari Senin (3/2/2020) sebanyak 361 orang di China telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 14.000. Padahal hingga akhir pekan sebelumnya, jumlah korban meninggal baru mencapai 56 orang.

Dari dalam negeri, tekanan bagi pasar keuangan Tanah Air datang dari rilis angka inflasi periode Januari 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang Januari 2020, BPS mencatat inflasi berada di level 0,39% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,68%.

Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan bahwa pada bulan lalu terjadi inflasi sebesar 0,46% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 2,85%.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
February 04, 2020 at 06:19AM
https://ift.tt/370UGDe

Sudah Jatuh 3 Hari Beruntun, Akankah IHSG Bangkit Hari Ini? - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sudah Jatuh 3 Hari Beruntun, Akankah IHSG Bangkit Hari Ini? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.