
Pemerintah memutuskan untuk menambah total libur atau cuti bersama untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai swasta di 2020. Dari total libur 20 hari selama satu tahun, libur tahun 2020 ditambah 4 hari menjadi 24 hari.
Menanggapi itu, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebut penambahan hari libur tidak akan berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata.
"Saya sampaikan, bahwa catatan kami 2018 sebetulnya penambahan hari libur itu tidak begitu berdampak signifikan. Kalau lihat situasi seperti ini tidak akan lebih baik soalnya di 2018 juga seperti itu. Efeknya tidak terlalu besar," kata Hariyadi dalam diskusi Dampak Corona Terhadap Sektor Pariwisata di Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Apalagi di tengah merebaknya virus corona seperti sekarang ini, daya beli masyarakat sedang menurun karena lebih memilih untuk di rumah.
"Dengan kondisi saat ini karena daya beli masyarakat ini sedang menurun. Jadi kalau daya beli masyarakat ini menguat, tentunya penambahan hari libur akan menambah spending," ucapnya.
Mengingat Hariyadi juga sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), keputusan pemerintah yang menambah libur dikatakannya dapat menurunkan produktivitas pengusaha khususnya di sektor manufaktur.
"Kalau di manufaktur sendiri malah jadinya ada penurunan produktivitas," ujarnya.
Simak Video "Asyik! Libur Nasional-Cuti Bersama 2020 Ditambah 4 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)
"hari" - Google Berita
March 12, 2020 at 05:04PM
https://ift.tt/38E3rUs
Libur Ditambah 4 Hari, Pengusaha Hotel: Tidak Akan Lebih Baik - Detikcom
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Libur Ditambah 4 Hari, Pengusaha Hotel: Tidak Akan Lebih Baik - Detikcom"
Post a Comment