Pada pukul 20:34 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.497,57/troy ons, menguat 1,28%, berdasarkan data Refinitiv. Sementara pada Selasa kemarin, logam mulia menguat 0,45%, sehingga dalam dua hari total emas menguat lebih dari 1,7%.
Penguatan pada hari ini berpeluang lebih besar lagi mengingat perdagangan baru akan berakhir Kamis dini hari, apalagi data tenaga kerja AS dirilis mengecewakan hari ini.
Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan sepanjang bulan September ekonomi AS menyerap 135.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian. Data tersebut lebih rendah dari bulan Agustus sebanyak 157.000 tenaga kerja.
Data tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja AS mengalami perlambatan. Kecemasan akan resesi di AS pun menjadi semakin meningkat setelah Selasa kemarin sektor manufaktur AS mengalami kontraksi yang semakin dalam.
Institute fo Supply Management melaporkan angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS periode September berada di 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.
Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 artinya kontraksi yakni aktivitas sektor manufaktur semakin menyusut, sementara di atas 50 berarti ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Kontraksi yang dialami sektor manufaktur AS di bulan September tersebut merupakan yang terdalam sejak satu dekade terakhir, tepatnya sejak Juni 2009 ketika resesi AS 2007-2009 berakhir.
Sebelumnya pada bulan September, hasil survei Reuters menunjukkan probabilitas resesi AS dalam waktu 12 bulan ke depan adalah 30%. Sementara kans AS mengalami resesi pada 24 bulan ke depan berdasarkan polling September adalah 45%.
Buruknya data ekonomi AS juga merubah peta probabilitas pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Grafik: Probabilitas Suku Bunga AS 30 Oktober
Sumber: CME Group |
Data dari piranti FedWatch milik CME Group kini menunjukkan probabilitas suku bunga dipangkas sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75% pada 30 Oktober (31 Oktober dini hari WIB) sebesar 71,1%. Probabilitas tersebut naik signifikan dibandingkan sebelum rilis data dari ISM yakni sebesar 41,1%.
Penurunan suku bunga oleh The Fed bisa berdampak pada melemahnya dolar AS, dan emas akan diuntungkan. Emas adalah komoditas yang dihargai dalam dolar AS. Apabila dolar AS melemah, maka harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan naik, dan harga ikut terkerek.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
"hari" - Google Berita
October 02, 2019 at 09:04PM
https://ift.tt/2pjtDCF
Mantap! Emas Bersinar Lagi, Melesat 1,7% dalam Dua Hari - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mantap! Emas Bersinar Lagi, Melesat 1,7% dalam Dua Hari - CNBC Indonesia"
Post a Comment