Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan pelemahan selama enam hari berturut-turut dengan ditutup anjlok hampir 70 poin atau 1,16% ke level 5.953. Level tersebut sekaligus menjadi yang terendah dalam enam bulan terakhir.
Secara teknikal, IHSG masih dibayangi penurunan karena terus-terusan bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5). Tren penurunan terlihat melalui puncak-puncak pergerakan harga tertingginya yang bergerak lebih rendah (higher low).
Ada potensi dalam 1-3 pekan mendatang IHSG akan menguji level terendahnya tahun ini yang terjadi pada (21/5/2019), kala itu IHSG menyentuh level terendahnya di 5.767.
Untuk perdagangan esok hari, tekanan pada IHSG sepertinya belum berakhir karena posisinya yang terus-terusan bergerak di bawah rata-rata lima harinya (Moving Average/MA5), yang tergambar melalui garis berwarna ungu melintang pada grafik.
Potensi penguatan tercermin melalui indikator momentum yang telah memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold), menurut indikator RSI dan Stochastic Slow yang mengukur tingkat kejenuhan pergerakan pada grafik.
Sumber: Refinitiv
|
IHSG sempat menguat hingga 0,23% pada awal perdagangan karena pelaku pasar mulai mengoleksi saham-saham sektor konsumer yang terdepresiasi cukup dalam. Sejak awal tahun sektor konsumer anjlok 22,4% dan menjadi sektor dengan kinerja terburuk.
Pada penghujung sesi I, pelemahan IHSG mencapai 0,33% ke level 6.003, salah satunya karena didorong investor asing yang masih cenderung melepas portofolio sahamnya. Asing pada penutupan hari ini mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 234 miliar di pasar reguler.
Pada sesi II tekanan yang dialami IHSG semakin menjadi-jadi. Sejatinya bukan IHSG saja yang melemah, melainkan bursa-bursa utama Asia juga melemah. Nikkei 225 ditutup minus 0,25%, Hang Seng negatif 0,22%, Shang Hai komposit turun 0,47%, dan Strait Times merosot 0,46%.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menandatangani dua Undang-Undang yang mendukung demo Hong Kong di response secara negatif oleh pelaku bursa Asia. UU tersebut resmi menjadi hukum di AS pada hari Rabu (27/11/2019) waktu setempat.
"Saya menandatangani UU ini untuk menghormati Presiden China Xi dan orang-orang Hong Kong," kata Trump dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International.
UU tersebut memungkinkan AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap pejabat yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Hong Kong. Selain itu, ada pula UU soal penghentian ekspor senjata untuk penanganan massa ke Hong Kong.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam)
"hari" - Google Berita
November 28, 2019 at 06:43PM
https://ift.tt/2sjmNP4
Anjlok 6 Hari Berturut-Turut, IHSG Berpotensi Uji Level 5.767 - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anjlok 6 Hari Berturut-Turut, IHSG Berpotensi Uji Level 5.767 - CNBC Indonesia"
Post a Comment