Jakarta, CNBC Indonesia - Harga harga emas di pasar spot dunia sudah melejit 1,9% pada pekan lalu, dari level US$ 1.488,45/troy ons menjadi US$ 1.516,75/troy ons mengacu data Refinitiv. Kenaikan harga emas ini pun mendongkrak harga emas Antam yang menjadi instrumen investasi di Indonesia.
Sejatinya, ada sentimen yang mendukung bagi harga emas Antam untuk menguat lebih signifikan lagi, yakni apresiasi yang besar yang dibukukan harga emas dunia.
Harga emas dunia menguat seiring dengan ketegangan yang terjadi di timur tengah. Pada akhir pekan sebelumnya (14/9), serangan menggunakan drone diluncurkan ke Arab Saudi dan menyebabkan kerusakan di kilang minyak terbesar dunia dan ladang minyak terbesar kedua di kerajaan tersebut.
Kaum pemberontak Houthi yang berasal dari Yemen mengklaim menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun begitu, AS menuduh Iran sebagai dalang yang sebenarnya, sebuah tuduhan yang langsung dibantah sendiri oleh Iran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS siap untuk melakukan serangan, namun pihaknya menunggu konfirmasi dari Arab Saudi terkait dengan dalang di balik serangan tersebut sebelum meluncurkan aksi balasan.
Tuduhan dari AS ini kemudian dikonfirmasi oleh pernyataan dari koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi bahwa serangan ke infrastruktur perminyakan tersebut dieksekusi menggunakan senjata milik Iran dan tak berasal dari Yemen.
Untuk diketahui, tensi antar AS dan Iran memang sudah memanas dalam beberapa waktu terakhir. Hubungan kedua negara mulai memanas pasca AS menarik diri dari kesepakatan internasional yang bertujuan untuk membatasi ruang gerak Iran dalam mengembangkan senjata nuklir.
Kekhawatiran hubungan AS-Iran ini sukses membuat pelaku pasar menambatkan hatinya pada emas selaku safe haven.
Harga emas di pasar spot merupakan salah satu variabel yang menentukan harga emas Antam. Ketika harga emas di pasar spot naik, maka harga emas Antam akan cenderung terkerek naik. Begitu juga sebaliknya, jika harga emas di pasar spot melemah, maka harga emas Antam juga akan cenderung melemah.
Namun nyatanya, kenaikan harga emas di pasar spot yang signifikan tak bisa mengerek naik harga emas Antam dengan tinggi. Padahal kalau ditilik lebih lanjut, kinerja rupiah juga mendukung bagi harga emas Antam untuk mencetak kenaikan yang lebih tinggi.
Sepanjang pekan lalu, rupiah melemah 0,64% melawan dolar AS di pasar spot, dari level Rp 13.960/dolar AS ke level Rp 14.050/dolar AS. Rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terburuk kedua di kawasan Asia. Kinerja rupiah hanya lebih baik ketimbang won yang membukukan pelemahan hingga 1,22%.
Ketika rupiah melemah, apalagi dengan besaran yang signifikan seperti itu, seharusnya harga emas Antam bisa terkerek naik lebih tinggi lagi. Namun sekali lagi, bukan itu yang kita dapati pada pekan lalu.
Tampaknya, pelaku pasar yang sudah cukup lama memegang emas Antam mulai merealisasikan keuntungan yang sudah mereka raup sehingga kenaikan harga pada pekan ini menjadi terbatas.
Di sisi lain, pelaku pasar yang baru saja membeli emas Antam tampak masih harus bersabar. Dibutuhkan katalis yang sangat kuat untuk kembali mendongkrak harga emas Antam dengan signifikan.
LANJUT HALAMAN 2: Bagaimana harga emas Antam hari ini?
"hari" - Google Berita
September 23, 2019 at 07:12AM
https://ift.tt/2V9oiJY
Sepekan Melejit, Bagaimana Harga Emas Global Hari Ini? - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sepekan Melejit, Bagaimana Harga Emas Global Hari Ini? - CNBC Indonesia"
Post a Comment