
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia ditransaksikan menguat pada perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (6/2/2020).
Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,14%, imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah Indonesia tenor 10 tahun turun 3,3 basis poin (bps), sementara rupiah terapresiasi 0,4% di pasar spot melawan dolar AS.
Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.
Apresiasi IHSG pada perdagangan kemarin menandai apresiasi ketiga secara beruntun.Kinerja IHSG pada perdagangan kemarin senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang kompak melaju di zona hijau. Hingga akhir perdagangan kemarin, indeks Nikkei terapresiasi 2,38%, indeks Shanghai naik 1,72%, indeks Hang Seng menguat 2,64%, indeks Straits Times terkerek 0,98%, dan indeks Kospi bertambah 2,88%.
Bursa saham Benua Kuning mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu (5/2/2020). Pada penutupan perdagangan hari Rabu, indeks Dow Jones naik 1,68%, indeks S&P 500 menguat 1,13%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,43%.
Rilis data ekonomi AS yang menggembirakan menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham AS. Pada awal pekan ini, Manufacturing PMI AS periode Januari 2020 versi Institute for Supply Management (ISM) diumumkan di level 50,9, di atas konsensus yang sebesar 48,5, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sebagai informasi, angka di atas 50 berarti aktivitas manufaktur membukukan ekspansi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi.
Ekspansi aktivitas manufaktur AS pada bulan lalu menandai ekspansi pertama dalam enam bulan.
Kemudian, penciptaan lapangan kerja periode Januari 2020 (di luar sektor pertanian) versi Automatic Data Processing (ADP) diumumkan sebanyak 291.000, di atas konsensus yang dihimpun oleh Dow Jones sebanyak 150.000. Penciptaan lapangan kerja tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian bulan Desember yang hanya sebanyak 199.000.
Melansir CNBC International, penciptaan lapangan kerja yang sebanyak 291.000 pada bulan lalu merupakan capaian terbaik sejak Mei 2015.
Lebih lanjut, Services PMI periode Januari 2020 versi ISM diumumkan di level 55,5, di atas konsensus yang sebesar 55,1, seperti dilansir dari Forex Factory.
Rilis data ekonomi yang menggembirakan tersebut memberikan harapan bahwa laju perekonomian AS akan membaik di tahun 2020.
Pada pekan lalu, pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal IV-2019 diumumkan di level 2,1% (QoQ annualized), sesuai dengan konsensus yang dihimpun oleh Dow Jones.
Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian AS hanya tumbuh 2,3%, menandai laju pertumbuhan terlemah dalam tiga tahun. Untuk diketahui, pada tahun 2017 perekonomian AS tumbuh sebesar 2,4%, diikuti pertumbuhan sebesar 2,9% pada tahun 2018.
Laju pertumbuhan tersebut juga berada di bawah target yang dipatok oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Pasca resmi memangkas tingkat pajak korporasi dan individu pada tahun 2017, Gedung Putih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya berada di level 3%.
AS sendiri merupakan negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, sekaligus mitra dagang yang sangat penting bagi berbagai negara di seluruh dunia. Kala laju perekonomian AS relatif kencang, tentu perekonomian global akan terdampak secara positif.
"hari" - Google Berita
February 07, 2020 at 06:17AM
https://ift.tt/2GYbTT8
Sudah Menghijau 3 Hari Tanpa Putus, Hari Ini IHSG Apa Kabar? - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Menghijau 3 Hari Tanpa Putus, Hari Ini IHSG Apa Kabar? - CNBC Indonesia"
Post a Comment