Search

Wall Street Diprediksi Melemah, Reli 4 Hari Bisa Terhenti - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS) berpeluang tertekan pada pembukaan Selasa (17/12/2019), yang bakal menjegal Wall Street dari kenaikan empat harinya dipacu sentimen positif perang dagang.

Pada pukul 07:20 pagi waktu setempat, indeks futures Dow Jones Industrial Average melemah 33 poin, mengindikasikan koreksi 13 poin pembukaan. Indeks futures S&P 500 dan Nasdaq 100 juga mengimplikasikan koreksi.

Saham Boeing terindikasi melemah, hingga mencapai 1% menyusul rencana raksasa produsen pesawat terbang tersebut menghentikan sementara produksi 737 Max.

Pada Senin kemarin, Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq telah menyentuh titik tertingginya menyusul kesepakatan awal antara AS dan China. Akhir pekan lalu, Presiden Donald Trump dan pejabat China mengumumkan bahwa AS dan China menyetujui kesepakatan fase pertama.

Beijing dikabarkan siap membeli produk pertanian AS senilai miliaran dolar dan AS siap menarik beberapa pengenaan tarif. Meski belum ada kesepakatan hitam di atas putih, perwakilan dagang AS Robert Lighthizer menyebutkan penandatanganan akan dilaksanakan pada Januari.

Di sisi lain, poundsterling anjlok lebih dari 1% pada Selasa setelah Inggris menyiapkan larangan perpanjangan transisi pasca-Brexit, sehingga meninggalkan jeda waktu yang sempit antara Negeri Monarki tersebut dengan Uni Eropa untuk menekan kesepakatan dagang.

Pelaku pasar hari ini akan memantau data izin pembangunan perumahan per November, survei eksekutif bisnis Desember. Demikian juga dengan angka produksi industri November dan pembukaan lapangan kerja serta survei pergantian tenaga kerja (JOLTS).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
December 17, 2019 at 08:29PM
https://ift.tt/2Pve3yp

Wall Street Diprediksi Melemah, Reli 4 Hari Bisa Terhenti - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wall Street Diprediksi Melemah, Reli 4 Hari Bisa Terhenti - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.