Jakarta, CNBC Indonesia - Sejauh ini, bulan Desember terbukti menjadi bulan yang menggembirakan bagi pasar saham AS, bursa Wall Street.
Jika dihitung sejak akhir bulan November hingga penutupan perdagangan hari Selasa (24/12/2019), indeks Dow Jones sudah melejit 1,78%, indeks S&P 500 melesat 2,64%, dan indeks Nasdaq Composite menguat 3,23%.
Pada perdagangan hari Senin (23/12/2019), indeks Dow Jones ditutup naik 0,34%, indeks S&P 500 menguat 0,09%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,23%. Ketiga indeks saham acuan di AS tersebut ditutup di level tertinggi sepanjang masa.
Sebelumnya pada perdagangan terakhir di pekan kemarin, Jumat (20/12/2019), Wall Street juga sudah mencetak rekor. Kala itu, indeks Dow Jones ditutup naik 0,28%, indeks S&P 500 menguat 0,49%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,42%.
Namun, Wall Street terlihat mulai kehabisan nafas pada hari Selasa kala perdagangan hanya dilangsungkan selama setengah hari seiring dengan peringatan hari raya Natal. Pada penutupan perdagangan hari Selasa, indeks Dow Jones turun 0,13%, indeks S&P 500 melemah 0,02%, sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,08%.
Lantas, Wall Street melemah kala periode Santa Claus rally resmi dimulai. Untuk diketahui, Santa Claus rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua perdagangan pertama di bulan Januari. Perdagangan pada hari Selasa menjadi awal dari periode Santa Claus rally tahun 2019.
Melansir CNBC International yang mengutip Stock Trader's Almanac, secara rata-rata sejak tahun 1950, indeks S&P 500 membukukan imbal hasil sebesar 1,3% pada periode lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua perdagangan pertama di bulan Januari.
Dalam 10 tahun terakhir, fenomena Santa Claus rally terbukti masih terus terjadi. Dalam 10 tahun terakhir, berdasarkan data Stock Trader's Almanac yang kami kutip dari CNBC International, indeks S&P 500 hanya membukukan koreksi sebanyak dua kali selama periode Santa Claus rally, yakni di tahun 2014 dan 2015.
Ada beberapa penjelasan di balik fenomena Santa Claus rally, seperti optimisme meyambut tahun baru dan investasi dari bonus musim liburan misalnya. Selain itu, ada juga teori yang mengatakan bahwa beberapa investor institusi besar yang cenderung lebih pesimistis terhadap pasar saham sedang berlibur pada periode ini, sehingga pasar didominasi oleh investor ritel yang cenderung lebih optimistis.
Walaupun absen di hari pertama, kini fenomena Santa Claus rally tampak akan terasa di pasar saham AS. Hingga berita ini diturunkan, kontrak futures dari tiga indeks saham utama di AS menunjukkan bahwa mereka akan dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (26/12/2019).
Hingga pukul 15:00 WIB, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan kenaikan sebesar 27,55 poin, sementara indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite diimplikasikan naik masing-masing sebesar 3,52 dan 12,49 poin.
Jika dihitung persentasenya, maka indeks Dow Jones diimplikasikan naik sebesar 0,1% pada pembukaan perdagangan nanti malam, sementara indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite diimplikasikan menguat masing-masing sebesar 0,11% dan 0,14%.
"hari" - Google Berita
December 26, 2019 at 03:25PM
https://ift.tt/34U5kKJ
Selasa Absen, Hari Ini Santa Claus Rally Akan Terasa di AS? - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Selasa Absen, Hari Ini Santa Claus Rally Akan Terasa di AS? - CNBC Indonesia"
Post a Comment