Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (23/12/2019) jelang libur Hari Raya Natal mulai Selasa besok.
Begitu perdagangan hari ini dibuka, rupiah langsung menguat 0,14% ke Rp 13.950/US$. Sayangnya level tersebut menjadi yang terkuat bagi rupiah pada hari ini. Selepas itu rupiah memangkas penguatan hingga akhirnya berbalik melemah 0,11% ke level Rp 13.985/US$.
Rupiah perlahan kembali bangkit lewat tengah hari, perlahan memangkas pelemahan hingga kembali menguat dan mengakhiri perdagangan di level Rp 13.960/US$, menguat 0,07% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Penguatan di "hari kejepit" ini membuat rupiah melanjutkan kinerja apik pekan lalu yang menguat 0,07%. Persentase tersebut memang kecil, tapi cukup mengantarkan rupiah mencatat penguatan tiga pekan beruntun.
Dibandingkan mata uang utama Asia, kinerja rupiah juga patut di apresiasi pada hari ini. Mata uang utama Benua Kuning bergerak variatif melawan dolar AS, hingga pukul 16:16 WIB, dolar Hong Kong menjadi mata uang dengan kinerja terbaik setelah menguat 0,01%.
Rupiah dan baht Thailand sama-sama menguat 0,07%, menduduki posisi runner up. Sementara mayoritas mata uang lainnya mengalami pelemahan.
Berikut nilai tukar dolar AS melawan mata uang utama Asia pada hari ini.
"hari" - Google Berita
December 23, 2019 at 05:13PM
https://ift.tt/2Zg6Iq1
Hari Kejepit, Rupiah Tetap Perkasa di Hadapan Dolar AS - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hari Kejepit, Rupiah Tetap Perkasa di Hadapan Dolar AS - CNBC Indonesia"
Post a Comment