Search

AS-China Siap Damai, Apa Kabar IHSG Hari Ini? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan dalam negeri ditutup tak kompak pada perdagangan kemarin, Kamis (12/12/2019). Ketika pasar saham dan surat utang negara (SUN) ditutup melemah, nilai tukar rupiah terhadap dolar malah menguat.

Kala mayoritas bursa saham kawasan Asia ditransaksikan menguat, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru harus menutup perdagangan kemarin di zona merah. IHSG terkoreksi 0,66% ke posisi 6.139,4.


Nyatanya IHSG tak sendirian, indeks PSEi Filiphina terpangkas 0,58% dan indeks Shang Hai terkoreksi 0,3%,. Artinya pada perdagangan kemarin IHSG menjadi indeks saham dengan kinerja paling buruk dibanding bursa kawasan Asia lainnya.

Namun yang membedakan dengan periode perdagangan sebelumnya adalah nilai transaksi di bursa yang membaik. Data otoritas bursa mencatat nilai transaksi pada perdagangan kemarin mencapai Rp 9,1 triliun setelah sebelumnya hanya di kisaran Rp 6,3 triliun.

Bursa saham tanah air juga diwarnai dengan aksi net buy yang dilakukan oleh asing sebesar Rp 166,15 miliar.

Beberapa saham yang berperan signifikan menekan kinerja IHSG pada perdagangan kemarin antara lain : PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-2,74%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-2,61%), PT Maha Properti Indonesia Tbk/MPRO (-24,82%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (-5,43%) dan PT Bank Central Asia/BBCA (-0,63%).

Senada dengan IHSG, koreksi juga terjadi di pasar surat utang negara (SUN). Koreksi harga tercermin dari naiknya imbal hasil obligasi. Empat seri acuan surat utang pemerintah mengalami kenaikan imbal hasil pada perdagangan kemarin dengan kenaikan tertinggi pada surat utang tenor 15 tahun.


Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar justru ditutup menguat ke level RP 14.020/US$ setelah sehari sebelumnya mengalami depresiasi.

Kemarin Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan. Hal ini sesuai dengan harapan pasar. The Fed menilai kebijakan moneter saat ini sudah tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi mendekati target 2%.

"Anda melihat The Fed yang optimis" kata Karl Schamotta kepala strategi pasar Cambridge Global Payments di Toronto. "Nada yang Anda lihat dalam proyeksi ekonomi menunjukkan mereka percaya sudah mengambil langkah yang tepat" tambahnya, melansir Reuters.

Keputusan The Fed tersebut direspon positif oleh pasar saham dunia. Namun tidak di Indonesia. Ada faktor lain yang turut mempengaruhi pasar saham kemarin.

Walaupun ada optimisme terkait kesepakatan dagang akan terjadi antara AS dan China, sebelum ada pengumuman resmi maka pelaku pasar masih perlu memantau perkembangan terbarunya.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
December 13, 2019 at 06:26AM
https://ift.tt/2PEsvDb

AS-China Siap Damai, Apa Kabar IHSG Hari Ini? - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS-China Siap Damai, Apa Kabar IHSG Hari Ini? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.