Search

Laju Kenaikan Mandek, Poundsterling Tumbang Hari Ini? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju penguatan mata uang poundsterling Inggris terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mandek pada perdagangan Jumat (6/12/19) setelah mencapai level tertinggi tujuh bulan.

Pada pukul 15:10 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3152 atau nyaris stagnan dibandingkan penutupan perdagangan Kamis kemarin di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Sepekan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris, ekspektasi Partai Konservatif akan menguasai kursi mayoritas parlemen semakin menguat yang membuat poundsterling terus menguat. Sejak awal pekan hingga kemarin, mata uang negeri John Bull ini telah menguat 1,71%. 

Reuters mewartakan hasil polling terbaru Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris yang menunjukkan Partai Konservatif menambah keunggulan dengan pesaing beratnya Partai Buruh. Hasil polling dari Kantar menunjukkan dalam sepekan terakhir, keunggulan partai yang juga disebut Tory tersebut naik menjadi 12 poin, menjadi 44%, dari pesaing terberatnya Partai Buruh sebesar 32%.


Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Jika Partai Konservatif memenangi Pemilu dan meraih suara mayoritas di parlemen, maka hambatan proses perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit) akan menjadi berkurang.


Seperti diketahui sebelumnya, proposal Brexit selalu kandas di Parlemen Inggris. Proposal terbaru yang dibuat PM Johnson dan telah disetujui oleh Komisi Eropa kandas lagi di Parlemen Inggris sehingga deadline Brexit yang seharusnya pada 31 Oktober lalu mundur menjadi 31 Januari tahun depan.

Sebelumnya hasil survei YouGov yang dirilis pekan lalu juga menunjukkan Tory akan memenangi Pemilu yang akan diadakan 12 Desember mendatang.

Tidak hanya itu, Partai Konservatif tidak hanya akan memenangi Pemilu, tetapi juga akan meraih kursi mayoritas parlemen terbanyak sejak tahun 1987.


Survei dari YouGov pada tahun 2017 akurat memprediksi penurunan perolehan kursi Partai Konservatif saat Pemilu 2017 lalu. Namun, kali ini partai yang juga disebut Tory diprediksi akan meraih 359 dari 650 kursi Parlemen Inggris. Jumlah tersebut menjadi yang terbesar sejak kemenangan Partai Konservatif tahun 1987 saat dipimpin Margaret Thatcher.

Selain prediksi hasil Pemilu Inggris, penguatan poundsterling juga terjadi akibat buruknya performa dolar AS jelang rilis data tenaga kerja malam ini.
Pada hari Rabu (4/12/2019), Automatic Data Processing Inc. (ADP) pada Rabu malam melaporkan sepanjang di bulan November perekonomian AS menyerap tenaga kerja (di luar sektor pertanian) hanya sebanyak 67.000 orang, jauh di bawah konsensus Dow Jones sebanyak 150.000 orang.

Untuk diketahui data ini kerap dijadikan acuan rilis data tenaga kerja AS versi pemerintah (non-farm payroll/NFP) yang akan dirilis malam ini. Sementara, data tenaga kerja AS versi pemerintah merupakan salah satu acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menetapkan suku bunga.

Jika data tenaga kerja AS yang dirilis nanti juga buruk, ada kemungkinan akan menggoyahkan sikap The Fed yang tidak akan menurunkan suku bunga lagi.
Data tenaga kerja AS yang akan dirilis pukul 20:30 WIB terdiri dari NFP, tingkat pengangguran, dan rata-rata kenaikan upah per jam. Data ini sepertinya akan menjadi penentu apakah poundsterling akan tumbang atau kembali melaju naik pada hari ini.

Let's block ads! (Why?)



"hari" - Google Berita
December 06, 2019 at 04:22PM
https://ift.tt/2YmuQqm

Laju Kenaikan Mandek, Poundsterling Tumbang Hari Ini? - CNBC Indonesia
"hari" - Google Berita
https://ift.tt/30byRRZ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Laju Kenaikan Mandek, Poundsterling Tumbang Hari Ini? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.